Menangani Anak Susah BAB – Anak susah Buang Air Besar atau BAB biasanya ditandai dengan ciri-cri sebagai berikut; buang air besar lebih jarang dari biasanya, terutama bila sudah 3 hari tidak BAB, BAB dengan tinja keras atapun kering yang sulit dikeluarkan, dan kesulitan saat buang air besar yang ditandai dengan mengedan kuat hingga menangis. Gangguan pada sistem pencernaan ini dapat terjadi pada anak selama beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab anak susah BAB, diantaranya yaitu;
Menangani Anak Susah BAB
Menangani Anak Susah BAB
- Memiliki pola makan yang tidak baik,
- Sering mengkonsumsi makanan siap saji dan junk food,
- Anak kurang minum, terutama kurangnya asupan air putih,
- Kurang asupan serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan juga sereal,
- Tidak rutin buang air besar, karena sering menahan BAB dalam waktu lama,
- Faktor keturunan,
- Mengalami masalah yang dapat memicu sembelit, seperti muntah, demam, ataupun diare yang mengakibatkan menurunkan cairan dalam tubuhnya,
- Memiliki masalah psikologis dari diri anak itu sendiri yang mana mungkin ada perasaan tidak nyaman ketika BAB, dan
- Kelebihan susu formula.
Bila anak anda mengalami susah BAB seperti yang diuraikan diatas, maka perlu segera dilakukan tindakan untuk menanganinya. Menangani anak susah BAB harus dengan segera dan tepat guna supaya anak tidak terus menerus merasa kesakitan karena susah BAB.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menangani anak susah BAB, yaitu:
Mencukupi kebutuhan asupan cairan dalam tubuhnya dengan banyak memberikannya minum air putih.Selain itu, perhatikan aktifitas fisiknya sehari-hari, makanan yang dikonsumsinya, dan imbangi dengan cairan yang cukup. Hindarkan anak dari dehidrasi, sebab kekurangan cairan dalam tubuh anak dapat mengakibatkan cairan pada tinja juga sedikit, sehingga tinja menjadi keras dan susah BAB.
Jangan biarkan anak menahan BAB. Bila anak menahan rasa BAB terlalu lama dapat membuat tinja lama-kelamaan menjadi kering dan terasa keras ketika BAB. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, seperti buah apel, aprikot, kurma, pir, pepaya, brokoli, kubis, selada, kacang polong, dan kembang kol.
Hindari memberikan anak makanan yag dapat memicu sembelit, seperti makanan berserat rendah, misalnya keripik kentang, biskuit, dan produk olahan susu. Ajak anak untuk rajin berolahraga yang mana dapat bermanfaat untuk membantu peristaltik ususnya lebih banyak bergerak. Lakukan olahraga sederhana yang disukai oleh anak-anak, seperti berlari, mengendarai sepeda, jogging, dan lain sebagainya.
Dalam menangani anak susah BAB, bila sudah dilakukan cara-cara seperti diatas namun anak tetap susah dalam BAB, orang tua tidak disarankan untuk memberikan anak susah BAB obat pecahar. Sebab, obat pencahar tidak baik bagi kondisi kesehatan sang anak dan dapat memberikan dampak bagi kesehatannya. Sebaiknya, orang tua segera konsultasikan ke dokter bila anak mengalami masalah susah BAB setelah berhari-hari tidak bisa BAB, tinjanya keras, hingga membuat anak tidak mau makan, kehilangan berat badan, bahkan hingga terdapat darah di dalam tinjanya. Disarankan pula untuk membawa anak ke dokter subspesialis gastrohepatologi anak, supaya segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah informasi yang dapat disampaikan mengenai cara-cara dalam menangani anak susah BAB. Diharapkan orang tua untuk bijak dalam memberikan makanan dan minuman yang baik untuk dikonsumsi oleh anaknya sehingga tidak mengalami susah BAB. Demikian sekiranya informasi yag dapat disampaikan. Semoga dapat bermanfaat.
Menangani Anak Susah BAB
Menangani Anak Susah BAB