Haruskah Anak Tidur di Siang

Haruskah Anak Tidur di Siang– Hal yang paling disenangi anak adalah bermain. Bahkan, seringnya jika kita lihat ia tampak ingin menghabiskan semua waktunya untuk bermain saja. Ia akan merengek jika diminta makan. Sekalipun ia mau makan, ibu yang membujuk harus rela menyuapinya supaya anak tetap mau makan. Hasilnya, makan dengan bermain. Ibu kesulitan jika menyuruh anak mandi, karena anak masih asik bermain juga. Hasilnya, ibu harus bertindak memaksa anak sampai terkadang anak ngambek bahkan sampai menangis.

 

Haruskah anak tidur siang

 

Haruskah Anak Tidur di Siang
Haruskah Anak Tidur di Siang

 

Haruskah anak tidur siang

 

Ketika anak sudah berkumpul dengan teman-teman sebayanya di rumah tetangga atau rumah sendiri, kondisi ini yang membuat ibu kesulitan mengajak anak terutama mengajak untuk tidur siang. Nah, pernah, kan, Bunda mengalami hal ini? Sering. Tetapi, bagaimanapun trik Bunda semuanya, Bunda harus mengusahakan anak tidur siang, ya.

 

Kenapa? Haruskah anak tidur siang? Tidur siang bagi anak itu penting sekali. Jangankan bagi anak, setiap orang perlu mengistirahatkan badan di siang hari meski hanya 15 menit. Setidaknya waktu singkat itu, dapat merilekskan otak dan badan yang sudah seharian digunakan untuk berolahraga. Bagaimana dengan anak? Kekuatan tubuh anak cenderung lebih lemah daripada orang dewasa. Bahkan, anak sekarang sudah terlatih untuk hidup bekerja keras. Dari mulai sekolah, les, bermain, mengerjakan PR, belajar mengaji. Itu kegiatan rutin anak zaman sekarang. Faktanya memang benar ada yang seperti itu. Yang kegiatan hanya bermain saja bisa membuat anak capek, maka jika kegiatannya sudah semacam tadi, sudah pasti anak harus menyempatkan tidur siang. Otaknya bekerja keras memikirkan kegiatan rutin sehari-harinya. Dan, bila kondisinya tidak semua anak mengerti waktu, maka itu tugas orang tua untuk melatih anak memahami waktu.

 

Jika perlu, anak dilatih disiplin melalui agenda kegiatan rutin keseharian. Hal itu dapat mengurangi keteledoran anak, sifat manja dan meningkatkan kemandirian anak. Kalau anak sudah mengerti, tanpa disuruh pun anak akan istiqomah menjalankan agendanya.

 

Tetapi, masalahnya anak pasti akan merasa tercambuk dengan agenda tersebut. Agenda kegiatan sebetulnya tidak harus ada. Ajari anak memahami waktu dengan cara yang lain. Sayang juga jika dengan agenda kegiatan yang seperti mengekang itu akan menghilangkan anak dari masa kecilnya. Jangan sampai anak berbicara misalnya jika orang lain memiliki dunianya, tapi tidak bagiku. Aku merasa tidak pernah dilahirkan sebagai seorang anak. Aku langsung tumbuh menjadi dewasa. Kalimat itu sebagai lantaran kekecewaanya ia tidak bisa merasakan hidup menjadi anak kecil yang seharusnya. Bunda juga harus memahami itu. Tidak semua anak bisa diajak bekerja keras di masa kecilnya.

 

Ada waktu yang paling tepat dan waktu itu pasti akan datang dimana anak mampu menjadi Bunda harapkan. Sekarang Bunda hanya perlu mengajarkan anak hidup sehat dengan memahami waktu. Jika waktunya bermain, maka bermain. Dan, kalau waktunya tidur siang, maka anak juga harus tidur siang. Kurangnya tidur siang mengakibatkan anak mudah lelah di malam harinya. Padahal di malam hari anak seharusnya belajar untuk pelajaran esok harinya. Anak juga bisa mudah terserang penyakit seperti demam biasa atau demam yang disertai muntah-muntah.

 

Jelas ya, Bun. Haruskah anak tidur siang? Iya harus. Latihan di awal mungkin akan sulit dan butuh usaha keras, tetapi demi anak tercinta. Dengan kondisi yang sudah berlangsung terus- menerus sangat memungkinkan anak akan terbiasa dengan tidur di siang hari.

 

Haruskah Anak Tidur di Siang


Haruskah Anak Tidur di Siang