Foredi Pemalang, Agen Foredi Pemalang

1. Piperis Albi Semen (Merica)Khasiat merica banyak digunakan untuk mengatasi bau berkeringat yang kurang sedap, haid yang tidak teratur, panas dalam, rematik, asam urat, tulang keropos, sakit gigi, asma, hernia dan penyakit kulit seperti kurap, kadas dan eksim. Merica juga dapat meningkatkan gairah pria saat berhubungan intim karena didalamnya terkandung senyawa boron, calamene dan vacrol yang dapat merangsang pengeluaran hormon androgen dan estrogen yang merupakan bekal utama pembangkit gairah seksual pada pria dan wanita.

2. Piperis FoliumPada seluruh bagian tumbuhan ini terkandung zat antiseptik. Beberapa manfaat Daun sirih digunakan untuk mengatasi masalah hidung berdarah atau mimisan, mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

3. Jingerberis rhizoma (Jahe)Jingerberis rhizoma atau lebih kita kenal dengan nama Jahe digunakan sebagai pelengkapan masakan namun memiliki fungsi yang sangat vital bagi tubuh. Jahe sering digunakan sebagai minuman penghangat tubuh. Selain itu Jahe juga dapat meningkatkan stamina serta energi bagi tubuh, sehingga tubuh tidak mudah lemas dan loyo.

4. Alii sativi bulbus (Bawang putih)Alii sativi bulbus atau bawang putih Banyak yang tidak senang mengkonsumsi bawang putih karena baunya memang sangat menyengat. Namun tahukah anda? tanaman ini memiliki manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan gairah seksual secara alami. Bawang putih dapat menjadi sebagai antiseptik organ intim agar senantiasa terjaga keamanannya.

5. Uricaria gambirGambir yang digunakan sebagai pelengkap disaat makan sirih merupakan sejenis getah yang berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting dari tumbuhan yang bernama sama.

6. Arecae fructus (Buah Pinang)Buah pinang didalamnya terkandung senyawa arekolin yang kaya akan manfaat, diantaranya dapat menjadi solusi cepat untuk meningkatkan gairah dan keperkasaan pria.

7. Myristicae semen (Rempah-rempah)Rempah-rempah berfungsi untuk membantu meredakan stres, dan juga untuk membantu meningkatkan stamina, serta membantu untuk terapi tidur, dan untuk megatasi masalah stress.

8. Curcumae domesticae rhizoma (Kunyit)Tanaman terakhir yang terkandung di dalam foredi gel adalah kunyit yang memiliki fungsi utama untuk meningkatkan keperkasaan pria saat berhubungan intim.

Perbedaan Antara Racun Rokok Dengan Vapor

Banyak orang yang percaya bila merokok tersebut nggak baik bikin kesehatan. Namun gaya hidup yang dirasakan nggak baik ini sekarang punya saingan berat semenjak boomingnya cerutu elektronik atau vaporizer (vape). Orang-orang yang dulunya pecandu rokok, mulai berpindah menggunakan vape sebagai solusi menanggulangi kecanduannya. Tak tidak banyak pula yang memandang vaping jauh lebih aman ketimbang merokok.

Namun faktanya, vapor memiliki sejumlah senyawa kimia yang riskan untuk tubuh. Apa saja perbedaan kandungan racun antara cerutu biasa dengan vapor? Berikut ulasannya laksana dirangkum brilio.net dari laman brightside, Jumat (29/12).

1. Rokok konvensional.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut cerutu sebagai Nicotine Delivery System atau disingkat NDS. Rokok konvensional yang bahan utamanya memakai tembakau berisi 7.357 senyawa kimia, di antaranya ialah nikotin, karbon monoksida, aseton, arsenik, metana, dan pun polonium.

Asap tembakau yang berisi karbon monoksida (CO) berikut yang akan menyusun ikatan yang powerful dengan hemoglobin bila masuk ke dalam tubuh. Itulah dalil mengapa seorang pengisap rokok sering mengalami kelemahan oksigen. Lalu bagaimana dengan vapor?

2. Vaporizer.

Karena mekanismenya tidak dihanguskan tapi diuapkan sebagai hasil cairan yang dipanaskan secara elektrik, maka vapor tidak menghasilkan CO. Namun tidak boleh salah, walau tidak menghasilkan CO, vapor pun berisi bahan-bahan yang disebut mempunyai sifat karsinogen atau pemicu kanker.

Komponen utama dari cairan vapor ialah propilen glikol dan gliserol. Para ilmuwan mengejar bahwa bila dipanaskan, zat-zat beracun laksana formaldehid dan akrolein bakal dilepaskan. Formaldehida mempunyai efek negatif pada sistem saraf, sementara akrolein dapat mengganggu selaput lendir drainase pernapasan dan mata.

Kadar karsinogen cerutu konvensional memang lebih tidak sedikit dibanding vapor. Namun International Agency Risk Cancer (IARC) mengaku bahwa bahan karsinogen sekecil apapun, bila dipakai terus-menerus dapat menginduksi kanker. Nah, selain cerutu konvensional dan vapor, sejumlah jenis rokok inilah ini juga berisi racun yang nggak kalah mengerikan.

3. Hookah.

Hookah sering dianggap sebagai salah satu teknik merokok yang sangat tidak berbahaya. Dikatakan bahwa seluruh zat aditif riskan di hookah bakal disaring oleh air. tembakau hookah juga tidak dibakar, oleh sebab itu, tidak terdapat unsur riskan di dalam hookah. Namun walau setelah melewati saringan air, asap hookah pun berisi sebanyak besar racun, logam berat, dan karsinogen.

4. Rokok pipa.

Rokok pipa seringkali tidak dicium dalam-dalam. Perokok yang memakai rokok pipa seringkali hanya tidak mempedulikan asap mengisi mulut untuk merasakan rasanya dan menghembuskannya. Meski demikian, nikotin masih dapat diserap tubuh, tetapi dalam jumlah sedikit. Di samping itu, cerutu pipa pun tidak terdapat kertas cerutu dan lem, sampai-sampai hasil pembakarannya dianggap lebih aman. Meski begitu, bagian racun utama yang meracuni tubuh insan tetap terdapat di cerutu pipa sebab semua asap tembakau berisi karsinogen.

5. Rokok linting.

Ilmuwan dari University of Otago, Selandia Baru menuliskan bahwa cerutu linting dapat lebih riskan daripada cerutu biasa. Analisis komparatif komponen tembakau dalam cerutu biasa dan cerutu linting sendiri mengindikasikan bahwa cerutu berisi selama 0,5% bahan tambahan riskan yang bertolak belakang sementara tembakau yang dikemas guna penggilingan sendiri bisa menampung sampai 18% dari mereka.

6. Cerutu.

Rokok rokok diklaim memiliki takaran racun yang lebih tidak sedikit ketimbang cerutu biasa. Ahli toxicologists Kanada mengejar bahwa mutagenisitas (menyebabkan evolusi pada DNA seseorang) di rokok 2,42 kali lebih tinggi daripada cerutu konvensional.