Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi – setiap orang tua tentunya pernah memarahi si kecil terutama saat anak membuat sebuah kesalahan yang dapat membuat orang tua kesal. Sebenarnya, sering memarahi anak dengan membentak bahkan memukul juga termasuk sebuah bentuk kekerasan yang dapat mempengaruhi psikis anak. Yang seperti dijelaskan oleh psikolog anak serta remaja yakni Ratih Zulhaqqi, M.Psi, kekerasan fisik diantaranya seperti dipukul maupun dicubit dengan dimarahi dapat berdampak bagi psikologis anak.
Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi

Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi ( Bunda Wajib Tahu ! )
Dengan anak terbiasa dimarahi serta dibentak, yang membuat anak pada dasarnya tak merasa mendapatlan kekerasan sebab hal tersebut dilakukan keluarga terdekatnya seperti orang tua ataupun saudara, membuat terbentuk sebuah pemikiran jika memarahi, membentak hingga memukul maupun tindakan keras lainnya merupakan bentuk kasih sayang,” terang psikolog anak tersebut.
Berakibat, Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi anak dapat meniru hal tersebut di dalam kesehariannya kelak. Menjadikan anak gampang marah, susah mengendalikan emosi serta mudah teriak – teriak. Dengan seringnya mendapatkan tindak kasar seperti dimarahi dan juga dipukul juga dapat berdampak buruk bagi psikis anak. Membuat anak sering alami cemas, merasa tak aman, tak memiliki percaya diri dan juga tak bisa memposisikan dirinya dengan tepat ketika bersosialisasi ketika dewasa.
Seperti misalnya, ketika anak berbuat kesalahan dan orang tuanya merasa kesal kemudian sang anak dihukum dengan dibentak maupun dikurung di dalam kamar mandi kemudian disiram paksa memnggunakan air, hal tersebut bisa membuat trauma mendalam tentunya menjadikan anak dapat menjadi trauma dengan air.
Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi
Info — >> SOLUSI PERUT BUNCIT DAN BEGAH <<– Klik Disini
Maka dari itu ada baiknya saat anak melakukan sebuah kesalahan seharusnya orang tua dapat memberikan pengertian dengan obrolan yang baik jika apa yang telah dilakukan sang anak itu kurang tepat. Dan juga disertakan penyebabnya kenapa hal tersebut bisa dikatakan kurang tepat.
Walaupun sebenarnya, untuk pola pengasuhan anak dapat dikembalikan kepada masing – masing orang tuanya. Nah, untuk itu guna menangani trauma tersebut, yang dijelaskan oleh psikolog anak serta remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi, sebenarnya penanganan yang tepat pada anak haruslah dilakukan pengamatan terlebih dulu guna dapat menentukan terapi apa yang sebenarnya cocok diterapkan bagi kasus anak tersebut. Seperti bila anak merasa takut ketika mendengar suara keras sebab seringnya dibentak maupun dimarahi hingga dipukul, yang dapat dilakukan orang tua guna mengatsi hal tersebut yakni dengan menenangkannya terlebih dulu dengan kelembutan.
Ketika anak telah merasa tenang, barulah orang tua dapat berusaha menyimpulkan apa yang telah dirasakan oleh anak itu, takutnya dengan sebuah suara dan juga anak masih dalam kondisi baik – baik aja. Apabila diperlukan, jangan segan guna mengusap – usap punggung sang anak supaya dia dapat lebih tenang. Akan tetapi apabila si anak masih merasa takut jangan diapa – apain dulu, berikan pelukan, selanjutnya baru berikan penjelasan jika apa yang telah dia dengar tak seburuk maupun semenyeramkan yang telah dirasakan sang anak,’ imbuh dari psikolog di Klinik Tumbuh Kembang Kancil tersebut. Terkait risiko trauma yang diakibatkan, dimarahi, dipukul biasanya dapat berpotensi memicu timbulnya trauma pada anak.
Meskipun tingkat keparahan trauma yang telah dirasakan anak memanglah tergantung dari frekuensi kekerasan yang telah dialami. misalnya saja memukul anak dengan sambil memarahinya dan juga mengatakan jika si anak memang anak yang bandel.
Demikianlah ulasan tentang Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi yang menimbulkan trauma berkepanjangan yang dapat para orang tua ketahui. Semoga bermanfaat.
Info — >> SOLUSI PERUT BUNCIT DAN BEGAH <<– Klik Disini
Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi
Dampak Anak Sering Dipukul Dan Dimarahi